Pages

Categories

Archives

Lari Pagi untuk Kesehatan

Posted in: share by dennysomad on January 19, 2011

Sedikit share tentang pengalaman pribadi, kira-kira 3 tahun yang lalu waktu masih duduk di bangku SMK fisik dan stamina saya masih berantakan. Sewaktu ujian lari dengan jarak sekitar 1,8 km, belum mencapai setengah jaraknya saja nafas sudah hampir habis dan kaki saya berasa sudah terpisah dari badan. Ketika menghitung jumlah detak jantung dengan cara merasakan denyut nadi, hasil yang saya dapat adalah lebih dari 100 kali permenit, padahal normalnya adalah kurang dari 100 kali permenit dan detak yang baik adalah antara 60-90 kali permenit.

Iri dengan fisik dan semangat teman-teman, saya pun mulai melakukan berbagai latihan kecil dirumah. Dan saya selalu lari pagi setiap hari ketika liburan sekolah datang. Tetapi, sekitar 6 bulan berlalu, saya tidak merasakan peningkatan. Jujur saja pada saat itu saya sadar bahwa saya mempraktekkannya dengan cara saya sendiri tanpa bekal ilmu apa-apa. Berlaripun ada tahapan-tahapan dan teorinya. Setelah mencari tahu lewat teman-teman, Internet, koran, dsb, Saya mulai mempraktekkan beberapa tips berikut ini yaitu:

–         Pemanasan

Jangan pernah menyepelekan yang satu ini. Lakukanlah peregangan terlebih dahulu terutama kaki, badan, dst. Setelah melakukan peregangan berjalanlah sekitar 5 menit yang bertujuan agar tubuh kita mulai beradaptasi. Setelah tubuh mulai panas, mulailah berlari dengan kecepatan yang sedang dan pertahankan kecepatannya agar tubuh bisa masuk kedalam kondisi statis.

–         Pengaturan nafas

Tarik nafas lewat hidung, tahan sekitar 4-5 langkah dan hembuskan melalui mulut secara perlahan, dan terus pertahankan selama anda berlari. Untuk pertama kalinya hal ini memang sangat susah, tetapi melalui kesabaran dan keterbiasaan, nafas kita akan berkembang baik.

–         Jarak Berlari

Untuk pertama kalinya jangan terlalu dipaksakan. Mulailah dari jarak yang pendek sekitar 1 km atau 5-10 menit setiap harinya. Dan jika kita sudah terbiasa, tambah jaraknya lebih jauh lagi tergantung kemampuan tubuh kita. Dan demikian selanjutnya ada kenaikan-kenaikan kecil. Hal ini karena tubuh manusia dapat beradaptasi sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.

–     Pemilihan sepatu yang sesuai

Hal ini juga penting karena sepatu mempengaruhi beban dan kenyamanan kaki pada saat berlari. Selain itu juga bisa mengurangi cedera lutut.

Selanjutnya kembali lagi kepada seberapa tekun usaha dan kesabaran kita sendiri, serta lakukanlah dengan perasaan yang gembira tanpa ada paksaan. Perlu juga diingat bahwa asupan nutrisi juga penting terutama kalsium dan vitamin D, karena pada saat berlari, kita memberikan beban yang besar kepada lutut, selain itu istirahat yang cukup.

Jika kita berhenti berlari dalam jangka waktu yang lama sekitar 1 bulan atau lebih, maka otomatis tubuh kita juga kembali lagi dari nol. Oleh karena itu mulailah lagi dari awal, lakukan dengan bertahap, dan jangan langsung mengambil latihan yang keras. Hingga saat ini, detak jantung normal saya adalah sekitar 82 kali permenit dan sangat berbeda jauh dengan 3 tahun yang lalu. Jadi olahragalah secara teratur dan imbangi dengan gizi yang seimbang terutama sayur dan buah-buahan. Zaman sekarang segalanya serba terkomputerisasi. Sah-sah saja kalau kita selalu up to date terhadap teknologi, tetapi tidak baik untuk selalu terpaku dihadapan komputer. Oleh karena itu, mari kita mulai bergerak.

Tags:

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment