Pages

Categories

Archives

PT. Adam Skyconnection Airlines

Posted in: Kasus KM by dennysomad on January 15, 2011

PT. Adam SkyConnection Airlines atau yang biasa dikenal dengan Adam Air berdiri pada 21 November 2002. Adam Air hadir sebagai low-cost carrier dan memberikan layanan on-board yang cukup baik dengan harga tiket yang kompetitif dan Adam Air pernah menerima penghargaan Award of Merit untuk kategori Low Cost Airline. Hingga tahun 2007 Adam Air memiliki 24 pesawat dan melayani 30 rute domestic dan dua rute internasional. Namun masalah didalam manajemen Adam Air pada akhirnya menjadi factor yang menentukan buruknya pelayanan.

Penutupan maskapai penerbangan Adam Air memberikan kesimpulan sesungguhnya kualitas penerbangan dinegeri ini cukup memprihatinkan. Perang harga antar maskapai penerbangan menimbulkan tanda tanya apakah perawatan pesawat menjadi hal yang nomor satu. Pesawat Adam Air sendiri rata-rata berumur 18 tahun kecuali sebuah pesawat yang berusia kurang dari 10 tahun yang khusus melayani rute Singapura. Dalam suatu penerbangan, resiko sebenarnya terkait person, behavior, dan environment. Memang faktor usia pesawat menjadi salah satu resiko kecelakaan, tetapi bukan berarti umur pesawat yang paling menentukan. Ambil saja salah satu contoh, American Airlines menggunakan pesawat DC-9 yang berusia lebih dari 20 tahun tetapi masih dapat beroperasi dengan baik karena perawatan yang baik pula, bahkan NASA masih memiliki pesawat yang berusia 25 tahun namun masih beroperasi.

Faktor behavior justru sering diabaikan. Mayoritas aircraft di Indonesia yang cukup tua memang memiliki biaya kepemilikan rendah tetapi membutuhkan biaya yang tinggi dalam perawatan pesawat. Jika operator tidak mematuhi peraturan yang diharuskan dalam segi perawatan pesawat, maka faktor umur +  bad behavior menjadi penyebab terbesar kecelakaan pesawat. Di Amerika, pesawat yang baru dibeli diberlakukan aditional maintenance/inspection selama 30 hari dan dalam satu kali inspeksi setidaknya bisa mencapai 200 maintenance/repair items yang jelas membutuhkan banyak biaya. Apakah operator pesawat di Indonesia mampu membayar biaya tersebut? Dan apakah aditional maintenance/inspection dilakukan? Fokus pada tiket murah yang ditawarkan berujung pada kegagalan finansial yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya.

Adam Air juga memiliki masalah dengan Flight Operation Officer (FOO). FOO menganggap lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif serta konflik yang sering terjadi dengan manajemen dan masalah ini membuat operasional mereka terganggu. Kemudian 46 FOO melakukan pemogokan, dan 33 diantaranya dipecat. Kekosongan ini kemudian membuat Adam Air mendatangkan FOO dari luar bahkan FOO yang tidak memiliki lisensi. Mereka tidak memiliki pengetahuan soal Aturan Keselamatan Penerbangan Sipil (Civil Aviation Safety Regulation/CASR), kebutuhan bahan bakar, dan sebagainya. Adam Air langsung mempekerjakan mereka dan FOO tersebut disupervisi oleh seorang ramp manager yang tidak memiliki lisensi. Akibatnya FOO dan ramp manager tidak bisa mengatasi masalah yang muncul sebelum penerbangan dilakukan.

Sumber:

http://nofieiman.com/2007/01/belajar-dari-jatuhnya-adam-air-di-sulawesi/

http://ahmadi74.wordpress.com/2010/09/30/belajar-dari-kasus-adam-air/

Tags:

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment