Pages
Categories
Archives
Meta
Bogasari adalah perusahaan penghasil tepung terigu pertama di Indonesia. Berdiri pada tahun 1971 dan pada waktu itu hanya menerima order menggiling gandum yang diimpor oleh Bulog. Anthony Salim adalah Direktur Utama PT. Indofood Sukses Makmur yang merupakan induk Bogasari melihat bahwa pada saat itu Bogasari memiliki kelemahan. Produktivitas pekerja di Bogasari hanya setengah produktivitas pekerja di pabrik pengolahan biji gandum di negara lain dan mesin-mesin di Bogasari sudah termasuk uzur, maka Anthony terus melakukan pembenahan. Pada tahun 1998 hak Bulog memasok gandum untuk Bogasari dihentikan. Bulog tidak lagi menjamin pasokan sejumlah kebutuhan pokok rakyat termasuk terigu. Akibatnya Bogasari harus bergerak cepat mencari pemasok dan jaringan distributor terigu. Pada saat itu karyawan Bogasari tidak mengenal segmentasi marketing. Anthony pun merekrut anak-anak muda yang potensial untuk memimpin bisnis di Bogasari. Dan akhirnya, Bogasari mampu berubah secara cepat.
Anthony merekrut Franky Welierang sebagai Wakil Dirut Indofood. Franky merekrut Philip Purnama, lulusan Harvard University. Franky dan Philip adalah ujung tombak Bogasari pada saat itu. Franky menjalankan fungsi kepedulian sosial perusahaan dan lobi, seperti melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau ulama, menggandeng para pengusaha mi, pengusaha roti, dan tukang bakso. Jaringan pengusaha kecil dan menengah inilah yang menjadi cikal bakal jaringan distribusi Bogasari setelah tidak lagi menjalin kemitraan dengan Bulog. Franky juga berhasil membawa Bogasari lolos dari jeratan kasus dugaan monopoli dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sedangkan Philip melakukan fungsi marketing dan logistik. Ia bernegosiasi dengan pemasok gandum dari luar negeri dan memberikan hasil yang luar biasa untuk Bogasari.
Bogasari menerapkan strategi yang unik, dimana ketika menjual produknya Bogasari tidak mempromosikan terigu melainkan mempromosikan produk akhir dari terigu seperti roti atau mi. Produk-produk akhir itu di buat oleh pengusaha kecil dan menengah (UKM). Jadi produk makanan itu semakin dikenal oleh masyarakat dan pengusaha kecil dan menengah semakin tumbuh serta produk Bogasari semakin laris.
Bogasari menyisihkan anggaran 10-15% dari penjualan pertahun untuk biaya riset. Risetnya bisa berupa produk, inovasi marketing, ataupun proses. Maka terbentuklah Bogasari Baking Centre (BBC) yang bertujuan membantu memberikan inovasi dalam pembuatan roti untuk usaha kecil dan menengah. Konsep BBC ternyata berhasil dan dari sana muncul sekitar sepuluh ribu pebisnis makanan baru berbasis terigu. Mereka semua mengandalkan produk Bogasari.
Sumber: ww.majalahtrust.com/fokus/fokus/1426.php–bogasari
No Comments »
No comments yet.
RSS feed for comments on this post. TrackBack URL